Sabtu, 03 Desember 2016

Bagaimana pengaruh pendidikan pada masyarakat Indonesia pada masa kolonial Belanda

Ada 3 politik etis Belanda yang biasa dikenal sebagai politik balas budi dan salah satu adalah edukasi akan tetapi dibalik semua itu keberadaan sekolah-sekolah tersebut ternyata tidak menjadi sebuah sarana pecerdasan masyarakat pribumi di sekolah sana mereka hanya diajari bagaimana cara menulis dan membaca. Setelah lulus dari sekolah mereka akan dipekerjakan menjadi pegawai rendahan untuk para kolonial Belanda. Pada masa itu ada 3 tipe jalur pendidikan yang berbeda dari mata islam (ponpes) dan pendidikan "swasta pribumi" seperti taman siswa dan muhammadiyah yang berfungsi untuk mengembangkan semangat nasionalisme pada masyarakat.

Analisis perang pers dalam penguatan tumbuhnya ruh dan nasionalisme

Pers atau surat kabar mempunyai makna yang strategis dalam perjuangan mencapai kemerdekaan. Pers dapat memuat ide-ide nasionalisme sehingga bisa membakar semangat kebangsaan ruh kebangsaan kepada setiap jiwa rakyat Indonesia. Pers membawa isu-isu perubahan isu isu yang dipopulerkan yaitu terkait peningkatan status sosial rakyat bumiputera dan peningkatan kehidupan di bidang sosial, ekonomi, budaya dan politik pers merupakan sarana berpartisipasi dalam emansipasi kemajuan dan pergerakan nasional. Pada dekade itu sitandai dengan penerbit surat yang mengalami peningkatan dalam perkembangannya kaum bumiputera juga mengambil bagian beberapa surat kabar yang kemudian membawa kemajuan bagi kalangan pribumi yaitu mendon priasi 1909-1917 dan juga terbitan wanita pertama yang terbit berkala yaitu poelri Hindia 1908-1913 pada perkembangannya spi kengubah dirinya menjadi sarekat islam dengan pimpinan Haji Samahudi.

Uraikan perkembangan nasionalisme sejak 1908 hingga merdeka

- Periode awal perkembangan
Gerakan nasionalisme di Indonesia diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. Sifat gerakannya moderat dan kooperatif dengan perintah kolonial Belanda. Beberapa organisasi dan gerakan muncul yaitu budi utomo, sarejat islam, dan muhammadiyah.

- Periode Nadionalisme Politik
Gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan indonesia organisasi yang muncul dalam periode ini adalah Indische Partij dan gerakan pemuda.

- Periode radikal
Masa dimana organisasi-organisasi pergerakan bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda dan secara tegas nenuntut kemerdekaan. Sifat radikal terutama pada organisasi-organisasi pergerakan pada periode ini yang menolak bekerja sama dengan pemerintah Hindia. Belanda Organisasi yang bergerak secara nonkooperatif diantaranya penghimpunan Indonesia, PKI, PNI

- Periode bertahan
Adalah periode dimana gerakan nasionalisme di Indonesia berupaya lebih moderat dan menahan diri, sikap moderat berarti kembali bekerja sama dengan Pemerintahan Belanda . Parah tokohnya tidak ditangkap ataupun diasingkan. Sehingga kelangsungan hidup organisasi tetap berlangsung. Organisasi yang berkembang saat itu adalah GAPI, Gerindo, Perinda mereka memaksimalkan volteraad sebagai wadah perjuangan mencapai kemerdekaan.